Cari Blog Ini

Rabu, 14 Desember 2011

Tugas Etika Bisnis

Nama : Didik
NPM : 10208374
Kelas : 4ea12
2.
Bisnis adalah bagian dari sebuah system social dan atas dasar itu mempunyai hak dan tanggung jawab. Kebebasan untuk mengejar tujuan-tujuan ekonomis dibatasi oleh hukum dan tersalurkan melalui kekuatan pasar bebas, tetapi tuntutan tersebut bersifat minimal, karena hanya menuntut agar bisnis menyediakan barang dan jasa yang diinginkan, bersaing secara fair dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Maksudnya: bisnis itu transaksi jual beli yang dilakukan oleh setiap orang, setiap orang berhak melakukan bisnis. Bisnis harus jujur, agar tidak merugikan orang lain. Contohnya bila penjual menjual barang palsu dan itu diketahui oleh pembeli, maka pembeli akan menuntut penjual untuk mengganti barang yang asli, bila tidak mengganti dengan yang asli pembeli berhak menuntut penjual tersebut. Bisnis membutuhkan kepercayaan antara dua belah pihak, apabila bisnis via internet banyak sekali penipuan karena uang ditransfer terlebih dahulu dan pembeli tidak tahu alamat penjual. Maka dengan mudah penjual menipu pembeli.

Tugas Etika Bisnis

Nama : Didik
Kelas : 4EA12
NPM : 10208374
Tugas : Etika Bisnis
1.
a. Semangat pelayanan prima yang dilakukan
Maksudnya: Dalam berbisnis kita harus semangat dalam melayani pelnggan atau konsumen, agar konsumen tidak kecewa. Karena kalau kecewa, konsumen tidak akan kembali lagi dikarenakan tidak puas pelayanannya. Maka semangat pelayanan prima harus dilakukan.
b. Semangat Fairness
Maksudnya: Dalam berbisnis kita utamakan untuk jujur. Karena kalau jujur pelanggan akan senang dan akan kembali lagi untuk berkunjung atau membeli.
c. Semangat harmonis dan kerjasama
Maksudnya: Dalam berbisnis kita 1 team harus harmonis dan kerjasama dalam melaksanakan tugasnya, karena bila tidak kerja sama kerjaan/bisnis akan berantakan dan tidak teratur. Dan sesame team harus harmonis, jangan selalu mengandalkan egonya masing-masing.
d. Semangat kerja keras untuk maju
Maksudnya: Dalam berbisnis kita jangan pantang menyerah, apabila mengalami kerugian cobalah bangkit lagi. Jangan pernah mengeluh atau putus asa. Karena kegagalan itu awal dari kesuksesan, jadikan lah kerugian itu sebagai pengalaman untuk lebih baik lagi.
e. Semangat hormat dan rendah hati
Maksudnya: Dalam berbisnis, kita harus saling menghormati sesama karyawan atau konsumen dan harus rendah hati. Menghormatinya bisa dilakukan dengan cara menyambut tamu dengan ramah dan senyum, karena bila pelayannya ramah konsumen akan senang dan nyaman ditempat tersebut.
f. Semangat mengikuti hukum alam
Maksudnya: Dalam berbisnis, apa yang sudah ditetapkan alam kita tidak bisa mengubahnya. Mau tidak mau kita harus mengikuti hokum alam.
g. Kejujuran adalah pangkal sukses
Maksudnya: Dalam berbisnis, bila kita jujur pasti kita akan sukses. Maka biasakanlah bersikap jujur, walaupun itu merugikan bagi dirimu sendiri.
h. Semangat bersyukur
Maksudnya: Dalam berbisnis, apapun yang kita terima harus terima/bersyukur. Cara bersyukur bisa dilakukan dengan berdo’a dan shalat. Kita sembah sujud ke Maha Kuasa karena bila kita bersyukur akan ditambahkan rezekinya.

teori keutamaan

d. Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
e. Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
f. Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
g. Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
h. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
i. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
j. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.
k. Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

teori hak

c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

deontologi

b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
(4) Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.
(5) Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.
(6) Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.

Teori etika

Teori Etika
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme

Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.
Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.